Senin, 01 Juli 2013

Biografi Ahmed Deedat

Biografi Ahmed Deedat



Penjelasan Judul 

Syekh Ahmed Hussein Deedat (lahir 1 Juli 1918 – meninggal 8 Agustus 2005 pada umur 87 tahun, setelah terkena stroke sejak tahun 1996) atau 'Ahmed Deedat' atau 'Ahmad Deedat'  atau 'Ahmed Hoosen Deedat' diakui sebagai seorang cendekiawan muslim dalam bidang perbandingan agama (antara Islam dengan yang lainnya, terutama Kristen).
Dia juga seorang pengarang buku yang sukses, seorang dosen dan orator handal dalam debat publik tentang masalah keagamaan.
Pada 1957, Deedat bersama dua orang temannya, mendirikan Islamic Propagation Centre International (IPCI) dan ia menjadi presiden hingga 1996.

Profil

Masa kecil

Lahir di Surat, Bombay, India, pada tahun 1918.
Ayahnya adalah seorang penjahit yang karena profesinya hijrah berimigrasi ke Afrika Selatan tidak lama setelah kelahiran Ahmed Deedat.
Tahun 1927, di usianya yang ke 9 tahun, Deedat menyusul ayahnya ke Afrika Selatan, tanpa pendidikan formal, belum fasih berbahasa Inggris dan berniat untuk mencari kehidupan yang lebih baik disitu.
Beberapa bulan kemudian, ibunya meninggal dunia, tanpa sempat dia melihatnya untuk terakhir kali semenjak masa perpindahannya.
Di negeri yang asing, Deedat mulai menyiapkan dirinya untuk dapat beradaptasi dan bersaing dengan kehidupan baru di koloni Inggris tersebut.
Dengan ketekunannya dalam belajar, Deedat tidak hanya dapat mengatasi hambatan bahasa, tetapi juga unggul di sekolahnya.
Kegemaran Deedat membaca membantunya untuk mendapatkan promosi hingga ia menyelesaikan standar 6. Karena masalah biaya, dia terpaksa harus menunda sekolahnya dan di awal usia 16 tahun untuk pertama kalinya ia terpaksa meninggalkan sekolahnya untuk sementara dan bekerja dalam usaha retail (eceran).

Pada tahun 1936 sewaktu dia bekerja pada toko muslim di dekat sebuah sekolah menengah Kristen di pantai selatan Natal, toko tersebut sering dikunjungi oleh siswa misionaris yang tak henti-hentinya menantang Islam.
Hal tersebut menumbuhkan tekad kuat pada dirinya untuk mendalami agama Kristen dan membandingkannya dengan Islam.

Mempelajari Alkitab

Ahmed Deedat menemukan sebuah buku berjudul Izharul-Haq yang berarti Mengungkapkan Kebenaran. Buku ini berisi materi debat dan keberhasilan usaha-usaha umat Islam di India yang sangat besar dalam memberikan argumen balasan kepada para misionaris Kristen yang melakukan misi penyebaran agama Kristen dibawah otoritas Kerajaan Inggris dan pemerintahan India.
Secara khusus, ide untuk menangani debat telah berpengaruh besar dalam diri Ahmed Deedat.

Beberapa minggu setelah itu, Ahmed Deedat membeli Injil pertamanya dan mulai melakukan debat dan diskusi dengan siswa-siswa misionaris.
Ketika siswa misionaris tersebut mundur dalam menghadapi argumen balik Ahmed Deedat, mereka secara pribadi memanggil guru teologi mereka dan bahkan pendeta-pendeta di daerah tersebut.
Keberhasilan-keberhasilan ini memacu Ahmed Deedat untuk berdakwah.

Selama empat dekade berikutnya, ia menenggelamkan dirinya ke dalam sejumlah kegiatan. Memimpin kelas-kelas untuk mempelajari Alkitab, melakukan tugasnya sebagai dosen dan menghadiri seminar yang membahas tentang perbedaan agama di seluruh dunia.  
Ia mendirikan Seminari Islam pertama di Afrika Selatan untuk melatih para da'i di Institusi Pendidikan Assalaam, Braemar.

Ahmed Deedat muncul dalam debat pertamanya pada tahun 1977, dan kemudian muncul di Royal Albert Hall di Inggris. Dia berdebat dengan beberapa ulama Kristen terbesar seperti Clark, Jimmy Swaggart, Anis Shuroush, dan lain-lain.  
Kaum Muslim dan beberapa orang Kristen memanfaatkan hal tersebut untuk menegaskan keyakinan mereka terhadap Islam dan Al-Quran.

Ada yang datang untuk mengetahui dimana letak penyimpangan dan kebohongan pada agama yang mereka ketahui dan yakini, ada yang sengaja datang untuk menghujat, dan ada pula yang datang untuk berdebat, kemudian memberikan kesaksiannya atas keyakinan Islam.

Walaupun menikah (dengan Hawa Deedat), menanti kelahiran anak, dan persinggahan sebentar selama tiga tahun ke Pakistan sesudah kemerdekaan negara tersebut, tetap tidak mengurangi keinginannya untuk membela Islam dari penyimpangan-penyimpangan yang memberdayakan para misionaris Kristen.
Dengan semangat misionaris untuk menyebarkan agama Islam, Ahmed Deedat membenamkan dirinya pada sekumpulan kegiatan lebih dari tiga dekade yang akan datang.
Ia memimpin kelas untuk pelajaran Injil dan memberi sejumlah kuliah.
Ia mendirikan As-Salaam (Kedamaian), sebuah institut untuk melatih para da'i Islam.
Ahmed Deedat, bersama-sama dengan keluarganya, hampir seorang diri mendirikan bangunan-bangunan termasuk masjid yang masih dikenal sampai saat ini.
Ia menerbitkan lebih dari 20 buku dan menyebarkan berjuta-juta salinan gratis dan mengirimkan beribu-ribu materi kuliah ke seluruh dunia dan mendebat pengabar-pengabar Injil pada debat umum.
Beberapa ribu orang telah menjadi Islam sebagai hasil usahanya.
Pada tahun 1986, dia memperoleh penghargaan internasional dari Raja Faisal atas prestasinya yang bersejarah itu.
Sebuah penghargaan bergengsi yang sangat berharga dalam dunia Islam.

 

Akhir hayat

  

Di sisa sembilan tahun usia hidupnya, Ahmed Deedat menjalani rawat jalan terkait penyakit stroke kronis yang dideritanya di kediamannya di Verulam, Afrika Selatan.  
Mendekati akhir masa hidupnya, dia hanya mampu berkomunikasi dengan menggunakan kelopak matanya.
Namun, dia tetap melakukan tugasnya sebagai seorang 'Pekerja Islam' dan Duta Islam
, dengan terus menginspirasi, mendidik, menantang dan menginformasikan orang-orang tentang pesan universal Islam.

Hingga pada 8 Agustus 2005, ia meninggal di rumahnya di Trevennen Road di Verulam, provinsi KwaZulu-Natal, Durban. Ia dimakamkan di pemakaman Verulam.

Selama masa ujiannya menghadapi penyakit yang dia derita, Deedat telah 'diserang' oleh sekelompok besar yang mengaku umat Kristen di beberapa situs internet.
Mereka mengaku beberapa hal yang mereka sebut sebagai kenyataan, tetapi lucunya, mereka tidak bisa memberikan bukti nyata atas pernyataan mereka tersebut.
Dan beberapa fakta lainnya, seperti :

1. Disebuah diskusi, Deedat dikatakan memohon kepada Tuhannya untuk membisukan siapa yang salah dan pembohong setelah debat dengan penginjil Kristen bernama Anis Shorrosh.  
Tetapi, tidak ada bukti untuk klaim ini meskipun semua debat Deedat-Shorrosh didokumentasikan di video.
Sedangkan bukti tentang pernyataan ini dari pihak yang mengaku umat Kristen, silahkan anda cari di situs-situs internet khusus umat Kristen mengenai Ahmed Deedat dan permohonannya tersebut, dalam berbagai bahasa. 
Maka, cukup menarik setelah mengetahui bahwa umat Muslim menahan diri dari berbohong tentang lawan Deedat sementara orang-orang Kristen yang berbohong tentang Deedat.
(Kalau anda menemukan bukti tentang ini permohonan Deedat tersebut, secara jelas, silahkan hubungi saya untuk saya rubah pernyataan ini. Kalau tidak ada, komentar tidak berkualitas akan tidak saya perdulikan, karena menunjukkan bahwa anda bukan seorang yang beragama, maka pembenaran maupun penjelasan akan menjadi tidak bermanfaat, tidak ada solusinya.)

2.  Anis Shorrosh ditangkap dan dipenjara setelah berdebat dengan Deedat.
http://www.youtube.com/watch?v=SndHKXLR17k 
 
3. Seorang Penginjil Kristen terkenal, yaitu Jimmy Swaggart (yang juga diperdebatkan Deedat) ditangkap dalam skandal seks dan dipermalukan di depan umum.
Artikel BBC tentang skandal Swaggart :
http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/february/21/newsid_2565000/2565197.stm

Alasannya, sebab, siapa saja bisa berbuat salah?

4. Pernyataan dari orang-orang yang mengaku sebagai umat Kristen bahwa Tuhan telah menghukum Deedat dengan kelumpuhannya, lantaran berbicara menentang Kristen.Pernyataan ini merupakan salah satu pernyataan yang fantastis.
Alasan mereka adalah Deedat telah berdosa, karena dia berbicara menentang Trinitas dan Alkitab dan dengan demikian ia "dihukum" dengan kelumpuhan nyaris total seluruh badan.
Sedangkan umat Muslim mempercayai bahwa, rasa sakit itu adalah rasa sayang Tuhan.
Ibarat mengikis dan membersihkan karat pada besi agar besi tersebut kembali berkilau dan cemerlang. 

Mengenai karya tulis Ahmed Deedat, salah satunya yang paling terkenal, yaitu The Choice.


Buku tersebut membahas tentang :


JILID I

BAGIAN 1: Apa Yg Dikatakan Injil Tentang Muhammad SAW
BAB 1:
-Pertemuan Besar Pertamaku
-8 Argumen yg Tak Terbantahkan
-Bukti Lebih Lanjut
-Perjanjian Baru yg Membenarkan

BAGIAN 2: Muhammad Pengganti Alamiah Kristus
BAB 1:
-Utusan Terakhir
-Dalam Firman Tuhan
-Muhammad adalah 'PARACLETE'
-Petunjuk Total
-Pemenuhan Ramalan
-Hukum Ke-Ekstrimisan / Sifat Salah?

BAGIAN 3: Muhammad Manusia Paling Agung Lelaki Teragung
BAB 1:
-Pilihan Semua Orang
-Sejarah Masa Lalu
-Agama yang paling Cepat Pertumbuhannya

BAGIAN 4: Al-Quran Sebuah Muk'jizat
BAB 1:
-Sebuah Tantangan Abadi
-Ilmu Pengetahuan & Wahyu Tuhan
-Al-Quran benar-benar Unik Pencatatannya
-Kitab Telegram yang Penuh Mukjizat
-Tuhan Unik Dalam Sifat Sifatnya

JILID II

BAGIAN 1: Ahli Kitab
BAB 1:
-Sasaran Pertama
-Beralih Menguasai
-INJIL, Bunga Rampai Inces (Perzinahan)
-Pengujian Wahyu
-Pornografi

BAGIAN 2: Combat Kit menghadapi para Penginjil
BAB 2:
-Bagaimana Mempergunakan Combat Kit

BAGIAN 3: Apakah Injil Firman Tuhan?
BAB 2:
-Apa Yang Dikatakan Mereka
-Sikap Umat Islam
-Berbagai versi Injil
-Lima Puluh Ribu Kesalahan
-Pengakuan yang Memberatkan
-Kitab Kristen Perjanjian Baru
-Batu Ujian
-Kesaksian yang Paling Obyektif
-Silsilah Yesus

BAGIAN 4: Crucifixion (Penyaliban) atau Cruci-Fiction (Kisah Penyaliban)
BAB 2:
-Satu-satunya Nilai Jual
-Panggil Saksi Saksimu
-Mendirikan Kerajaan Tuhan
-Persiapan Untuk Jihad
-Kebijakan atau Keberanian
-PengadilanTerhadap Yesus
-Metode Penyaliban
-Cara Tuhan Bukanlah Cara Kita
-Kebangkitan Kembali Setiap Hari
-Simpati Untuk Yesus
-Mengapa Memakai Tanda Kutip?
-Para Murid Tidak Percaya
-Yesus Bukan Hantu
-Yesus Tidak Dibangkitkan Kembali
-Satu-satunya Mukjizat Yang Dijanjikan
-Perhitungan Yang Sederhana
-Kitab Suci Buatan
-Penyaliban atau Sandiwara Penyaliban 


Buku ini sudah banyak diterbitkan ulang dan tersedia di toko-toko buku besar di Indonesia, apabila tertarik untuk mencarinya.

 Sumber :
- Wikipedia
- islamqa.info
- Most Influential Men, by : Michael H Hart (ni orang Muslim atau bukan ya?) :D
- dsb :)

Tidak ada komentar: